Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali menelan kekalahan menyakitkan di ajang Premier League. Bertandang ke Stadion Etihad, Minggu (14/9) malam WIB, Setan Merah dihajar Manchester City dengan skor telak 0-3.
Hasil tersebut sekaligus memperpanjang catatan buruk manajer Ruben Amorim sejak dipercaya menangani MU. Dari 31 pertandingan Premier League yang sudah dimainkan, ia baru mampu mempersembahkan delapan kemenangan, tujuh hasil imbang, dan 16 kali kalah.
Statistik ini jelas membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitas ide-ide sang manajer asal Portugal.
Meski demikian, Amorim tetap pada pendiriannya. Ia menegaskan bahwa filosofi bermainnya tidak akan berubah hanya karena satu atau dua hasil buruk. Sang manajer masih percaya pada skema tiga bek yang ia terapkan, meski kritik deras datang dari pandit maupun mantan pemain.
Amorim Tetap dengan Filosofinya
Ruben Amorim datang ke Old Trafford dengan membawa pendekatan baru. Ia mengubah sistem warisan Erik ten Hag dan manajer sebelumnya dengan formasi tiga bek.
Filosofi ini diyakini mampu memberikan identitas baru bagi Setan Merah, meski realitanya justru menghadirkan hasil yang jauh dari harapan.
"Ketika saya ingin mengubah filosofi saya, saya akan berubah. Jika tidak, Anda harus mengubah orangnya," kata Amorim dikutip dari Metro.
"Kita akan membicarakannya setiap laga saat kalah. Saya tidak percaya pada itu, pada sistem, atau apa pun. Saya percaya pada cara saya dan saya akan bermain dengan cara saya sampai saya ingin berubah," sambungnya.
Kritik Pedas dari Pandit Inggris
Banyak pihak menilai sistem tiga bek yang dipaksakan Amorim tidak berjalan efektif di MU. Micah Richards, mantan bek Man City yang kini menjadi pandit, melontarkan kritik tajam.
"Sistem ini sama sekali tidak membantu para pemain United. Sama sekali tidak. Semua pemain bertahan mengincar bola yang sama untuk gol kedua," katanya pada BBC Sport.
"Situasinya tiga lawan dua, dan Haaland tetap saja merebut bola dan mencetak gol. Kurangnya komunikasi, kalau sedang bermain, kita harus bicara. Sistem ini sulit untuk dijalankan," ujar Richards.
Robbie Savage Ikut Menyuarakan Penolakan
Robbie Savage, mantan pemain Timnas Wales yang kini menjadi pandit BBC Sport, menilai Amorim harus berani mengambil keputusan besar. Menurutnya, formasi 3-4-3 tidak pernah benar-benar berjalan efektif di Old Trafford.
"Saya akan segera mengubah formasi, formasi ini tidak berhasil. Sebagai manajer, Anda harus membuat keputusan besar. Semua orang bisa melihat bahwa formasi ini tidak berhasil," katanya.
"Saya mengerti prinsipnya, saya mengerti metodologinya, saya mengerti semua itu. 3-4-3 tidak berhasil. Sudah lama tidak berhasil. Pemain nomor sembilan di tim ini tidak akan mencetak gol selama sistem ini berlanjut," tegas Savage.
Sumber: Metro, BBC Sport