Liputan6.com, Jakarta Erling Haaland kembali menunjukkan kelasnya saat Manchester City membungkam rival sekota Manchester United dengan skor telak 3-0 di Etihad Stadium, Minggu (14/9/2025) malam WIB.
Bukan hanya soal dua gol yang ia cetak, performa penyerang asal Norwegia itu juga mencerminkan betapa komplet kontribusinya di lapangan.
Kemenangan ini terasa krusial bagi City setelah sebelumnya mengalami dua kekalahan beruntun. Dalam momen penuh tekanan, Haaland menjawab ekspektasi Pep Guardiola dengan performa yang bisa disebut hampir sempurna.
Dominan di Dua Kotak Penalti
Dalam laga panas ini, Haaland bukan sekadar mesin gol. Statistik mencatat ia melakukan sembilan sentuhan di kotak penalti lawan dan enam kali menyentuh bola di area pertahanan sendiri. Angka itu menggambarkan peran ganda sang striker: tajam di depan, sekaligus sigap membantu pertahanan.
Ketika United gencar melancarkan umpan silang di awal babak kedua, Haaland berulang kali muncul sebagai “bek tambahan”. Total, ia mencatat enam kali clearance, dengan empat di antaranya menggunakan sundulan. Hanya Ruben Dias yang mampu mencatat angka lebih tinggi di sektor pertahanan City.
Momen terbaiknya hadir tak lama setelah itu. Usai membantu lini belakang, Haaland kembali ke posisinya di depan, menerima bola, dan menggandakan keunggulan City lewat penyelesaian ciamik yang membuat Etihad bergemuruh.
Dua Gol, Nyaris Hattrick
Haaland menutup malam derby dengan dua gol. Gol keduanya lahir dari situasi satu lawan satu dengan Altay Bayindir, di mana ia menunjukkan ketenangan luar biasa untuk menaklukkan sang kiper.
Meski sempat gagal memanfaatkan peluang emas ketika hanya tinggal menceploskan bola ke gawang kosong, Haaland sama sekali tidak goyah. Ia terus menebar ancaman dan pada akhirnya menyempurnakan performa lewat brace yang menegaskan statusnya sebagai striker paling mematikan di Premier League saat ini.
Phil Foden, rekan setimnya, menyebut penampilan Haaland sebagai “paket komplet”. Ia menilai Haaland bukan hanya pencetak gol, tetapi juga pekerja keras yang rela turun ke bawah dan melakukan pekerjaan kotor untuk tim.
Catatan Rekor yang Menakutkan
Dua gol ke gawang United membuat Haaland kini mengoleksi 90 gol di Premier League. Lebih spesial lagi, ia sudah mencapai 50 gol hanya dalam 50 laga kandang liga, sebuah rekor yang hanya bisa disaingi oleh Alan Shearer—yang melakukannya dalam 47 pertandingan.
Dengan kontrak baru hingga 2034, potensi Haaland untuk menyalip rekor 260 gol milik Shearer kini menjadi topik hangat. Jika mempertahankan rasio golnya, ia diperkirakan hanya butuh sekitar lima musim penuh lagi untuk menyamai torehan legenda Newcastle United tersebut.
Theo Walcott, eks winger Arsenal, bahkan menyebut Haaland sebagai “hewan buas” di kotak penalti. Menurutnya, keistimewaan Haaland ada pada kesederhanaan dalam mengeksekusi peluang. Ia selalu tahu kapan harus bergerak, kapan harus menghemat tenaga, dan kapan harus meledak.
Mesin Gol yang Tak Pernah Puas
Guardiola sendiri mengaku puas dengan performa anak asuhnya. Menurut sang manajer, Haaland kini tampil lebih baik dibanding musim treble 2022/2023. "Dia spesial, sejak datang tak pernah mengecewakan. Yang kami butuhkan darinya adalah mencetak gol dan membantu tim," tegas Pep.
Dengan performa sekomplet ini, Haaland bukan hanya mimpi buruk bagi para bek lawan, tapi juga terus menulis ulang buku rekor Premier League. Satu hal yang pasti, perjalanan mesin gol asal Norwegia ini masih panjang dan setiap laga terasa seperti catatan sejarah baru yang lahir di Etihad Stadium.