Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United, Ruben Amorim, dapat kado spesial dari fans Manchester City. Pada laga Derby Manchester, pria asal Portugal itu mendapatkan chant khusus. Hanya saja, dengan nada negatif.
Setan Merah harus mengakui keunggulan sang rival sekota Manchester City dengan skor telak 0-3 di Etihad Stadium, Minggu (14/9) malam WIB. Kekalahan ini semakin menambah tekanan besar yang kini menghimpit Amorim.
Manchester United sejatinya tidak tampil sepenuhnya buruk, tetapi beberapa momen krusial membuat mereka terkapar. Phil Foden membuka keunggulan City, sebelum Erling Haaland memastikan kemenangan dengan dua gol di babak kedua.
Di balik pesta kemenangan The Citizens, momen paling mencolok justru datang dari tribune penonton. Fans Man City melantangkan chant khusus yang ditujukan langsung pada Amorim.
Chant itu berbunyi "sacked in the morning", ejekan yang menandakan keyakinan mereka bahwa pelatih asal Portugal itu tidak akan bertahan lama di kursi panas Old Trafford.
Chant Panas di Etihad untuk Ruben Amorim
Laporan jurnalis BBC Sport, Shamoon Hafez, menyebut chant ejekan dari fans City terdengar lantang sepanjang pertandingan. Suporter tuan rumah seakan menikmati penderitaan sang rival, dan chant "sacked in the morning" menjadi simbol tekanan ekstra bagi Amorim.
Suara tersebut bergema keras di Etihad, menegaskan rivalitas klasik antara dua klub kota Manchester.
Sementara itu, di penghujung laga, banyak fans United justru memilih meninggalkan stadion lebih cepat. Mereka tak sanggup menyaksikan tim kesayangannya terus dihantam oleh dominasi City.
Situasi ini menggambarkan rasa frustrasi yang kian mengakar di kalangan pendukung Setan Merah, terutama dengan kondisi tim yang belum juga menemukan performa terbaik.
Awal Musim Terburuk United Sejak 1992/93
Kekalahan dari City menambah buruk catatan United di awal musim ini. Dari empat laga Premier League, Amorim hanya mampu membawa timnya meraih empat poin (M1 S1 K2).
Catatan ini identik dengan musim 1992/93 ketika Sir Alex Ferguson juga hanya meraup empat poin dari empat laga pertama. Bedanya, saat itu Ferguson mampu membalikkan keadaan dan menutup musim dengan gelar juara.
Namun, kondisi saat ini jelas berbeda. Masalah pertahanan yang rapuh, lini tengah yang minim kreativitas, serta inkonsistensi performa membuat United terlihat kesulitan bersaing di level tertinggi.
Amorim kini harus membuktikan kapasitasnya dengan segera membawa perubahan, jika tidak ingin benar-benar memenuhi ramalan para fans City soal "sacked in the morning".