Usai sidang di PN Jakpus, mahasiswa terdakwa penganiayaan minta maaf

2 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa kedokteran Universitas Yarsi, Arya Erdhafin yang menjadi terdakwa kasus penganiayaan terhadap junior kampus menyampaikan permohonan maaf usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Melalui surat pernyataan ini, saya dengan penuh kerendahan hati meminta maaf kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Abi yang merupakan adik tingkat saya atas tindakan penganiayaan yang saya lakukan kepada korban," kata dia di Jakarta, Rabu (10/12).

Arya Erdhafin membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan kepada korban berinisial AFS alias A hingga mengalami luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit islam.

"Penganiayaan tersebut dilakukan di kos saya, di rumah kost Cempaka Putih Timur 7, Jakarta Putih sehingga mengakibatkan Abi pingsan dan dibawa ke UGD RS Islam Cempaka putih," kata dia.

Terdakwa yang sudah ditahan jaksa sejak 29 Oktober 2025 tersebut akhirnya mengakui kesalahannya. Ia mengaku khilaf karena korban dianggap merusak jalinan asmara dengan kekasihnya.

Ia mengatakan penganiayaan tersebut saya lakukan karena pacar resmi memutuskan hubungan asmara.

“Kami pikir hal ini terjadi karena Abi di mana saat itu. Atas prasangka buruk saya sehingga saya melakukan penganiayaan terhadap Abi dengan cara memukuli wajah bertubi-tubi berulang kali, menendang kepala, menendang kemaluan hingga membuat Abi pingsan," katanya.

Selain itu, terdakwa juga mengaku membuat laporan palsu ke pihak kepolisian jika dirinya juga mengalami penganiayaan oleh korban. Padahal luka tersebut dilakukan sendiri olehnya serta membuat visum yang dijadikan terdakwa sebagian bukti melakukan laporan kepolisian padahal korban tidak melakukan perlawanan.

Terdakwa juga meminta maaf kepada Universitas Yarsi atas terjadinya perundungan terhadap korban dan dirinya siap menerima sanksi.

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya dan mengakui kesalahan saya tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saya siap menerima sanksi di kemudian hari apabila saya melakukan tindakan serupa. (saya) Menyesal," kata dia.

Sementara kuasa hukum korban, Muhamad Ridho Hakiki yang langsung mendengar pernyataan terdakwa, mengaku sudah menduga bahwa laporan kepolisian yang dilakukan terdakwa terhadap kliennya penuh rasa kejanggalan.

"Korban sejak awal sama sekali tidak mengakui melakukan perlawanan saat dianiaya oleh terdakwa," kata dia.

Dirinya juga memastikan, luka-luka rekayasa yang dilakukan pada tubuh terdakwa sebagaimana yang diakuinya yang melakukan visum dan diterima laporan dirinya oleh kepolisian.

“Diketahui banyak terdapat ketidaksesuaian antara berita acara perkara korban serta saksi yang melihat kejadian,” kata dia.

Baca juga: Mensos imbau publik tidak berspekulasi isu bullying tragedi SMA 72

Baca juga: RS Yarsi tangani trauma saluran cerna korban ledakan di masjid SMA 72

Baca juga: Universitas YARSI edukasi mahasiswa-siswa SMA terkait bahaya narkoba

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article