DHAKA - Demonstrasi di Bangladesh telah menjadi tidak terkendali, dengan massa yang merusak dan membakar bangunan. Pada Senin (5/8/2024), setidaknya 25 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya terluka setelah demonstran membakar Hotel Internasional Zabeer di Kota Jashore.
Menurut laporan surat kabar The Daily Star pada Selasa (6/8/2024), lebih dari 150 orang dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut. Abdul Kadir, pejabat Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, mengungkapkan bahwa hotel tersebut dibakar oleh demonstran sekitar pukul 10.05 GMT pada Senin. Api baru berhasil dipadamkan sekitar 12 jam kemudian. Banyak korban terjebak di dalam bangunan dan terlambat mendapatkan pertolongan.
Lebih banyak lagi korban luka, termasuk yang mengalami masalah karena menghirup asap. Tim medis mengalami kesulitan mencapai lokasi kejadian karena jalanan diblokade oleh massa.
Pada Senin kemarin, Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri setelah kediaman dinasnya digeruduk oleh ribuan demonstran. Hasina segera meninggalkan Bangladesh menuju India.
Demonstrasi yang dipimpin oleh mahasiswa ini awalnya memprotes kebijakan pemerintah yang memangkas kuota PNS untuk veteran dan keluarganya. Namun, tuntutan mereka meluas hingga meminta pengunduran diri Hasina.
Jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Bangladesh terus bertambah, mencapai 409 orang hingga Selasa. Sebelumnya, jumlah korban tewas hingga Minggu adalah 300 orang, yang berarti ada penambahan lebih dari 100 korban tewas dalam sehari.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa setidaknya 109 orang tewas dalam kerusuhan berdarah di Bangladesh pada Senin. Data ini diperoleh dari polisi dan dokter setempat.
Dengan demikian, Senin kemarin menjadi hari paling mematikan sejak dimulainya demonstrasi antipemerintah di Bangladesh pada Juli lalu.