BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MRZ diduga tewas di tangan kakaknya sendiri, K alias Ken, saat hendak membobol sebuah toko yang beralamat di Jalan Kampung Turi, RT 05 RW 06, Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (4/8/2024).
“Benar, kami mendapatkan laporan perihal adanya seseorang yang meninggal dunia akibat luka pada leher, diduga karena dibacok.
Peristiwanya terjadi Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).
Ade Ary menerangkan, insiden pembacokan bermula ketika Ken dan adiknya hendak membobol Toko Nurhayati yang berada di Jalan Kampung Turi.
Keduanya disinyalir telah merencanakan perampokan dengan matang dan bergegas menuju lokasi menggunakan sepeda motor yang sama.
Sesampainya di dekat target operasi, mereka memarkirkan motornya di Mushala Ar-Ridho. Keduanya lalu berjalan kaki ke belakang toko untuk melancarkan aksinya.
“Korban dan pelaku berjalan bersama-sama ke belakang toko.
Mereka lalu mengambil dua balok kayu dan menyandarkan balok kayu yang diambil di tembok belakang toko.
Balok kayu ini digunakan keduanya sebagai medium untuk memanjat ke atap toko,” ucap Ade Ary.
Waktu itu, Ken disebut naik lebih dulu ke atap toko.
Ken kemudian menunggu korban di atap toko sebelum benar-benar melancarkan aksinya. Namun, setelah beberapa menit berlalu, MRZ tak kunjung menyusul pelaku ke atas.
Pelaku akhirnya turun ke bawah untuk meminta korban naik ke atas.
“Karena korban tak kunjung naik ke atas, pelaku akhirnya turun lagi ke bawah untuk meminta korban naik.
Mendengar itu, korban lalu menjawab seperti ini, ‘Sebentar ngabisin rokok sebatang’,” ungkap Ade Ary.
Setelah korban menghabiskan rokoknya, MRZ tiba-tiba membuat pernyataan menohok di depan pelaku.
Ia menyentak Ken supaya naik ke atas seorang diri karena korban pasti akan menyusul.
Namun, ucapan MRZ yang disertai nada tinggi pada akhirnya membuat rencana mereka berdua buyar.
Ken diduga sakit hati mendengar ucapan korban dan akhirnya mengambil sebilah celurit yang telah dipersiapkan sebelumnya.
“Pelaku langsung mengambil celurit yang ditaruh di atas tanah dan menyabetnya ke arah leher korban,” ucap Ade Ary.
Setelah membacok adiknya sendiri, Ken lari ke arah mushala dengan maksud membuang barang bukti dan mengambil motor yang diparkirnya.
Ia lalu tancap gas ke arah jalan raya dan tiba-tiba bertemu MRZ yang sedang berjalan dalam keadaan lunglai.
Ken akhirnya tetap membawa MRZ ke Rumah Sakit Ananda Babelan supaya korban bisa mendapatkan pertolongan.
Namun Ken diminta membawa MRZ ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi karena keterbatasan alat.
“Ketika tiba di RSUD Kota Bekasi, nyawa korban sudah tak terselamatkan.
Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
Sementara, pelaku diamankan di Polsek Babelan dan diserahkan ke Polsek Tambun Selatan untuk diproses,” imbuh Ade Ary.