JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan realita tanah di Indonesia tidak bertambah, namun populasi penduduk semakin berkembang.
"Kita tahu, tanah di negeri kita tidak bertambah, hanya segitu-segitu saja, sedangkan populasi kita terus tumbuh," ungkap AHY usai membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (PPTR) di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Artinya, kebutuhan hidup manusia sekaligus pertumbuhan ekonomi di Indonesia selalu bertambah.
Fenomena inilah yang menyebabkan Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan, seperti ketahanan pangan, energi, air bersih, hunian dan lain sebagainya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menjaga dengan baik apa yang saat ini dimiliki, termasuk pengelolaan dan pengendalian tata ruang.
"Jika tidak sesuai dengan peruntukannya, maka harus ditertibkan.
Kita ingatkan merujuk pada aturan dan hukum yang berlaku, tapi kemudian ada langkah-langkah yang bisa dilakukan secara lebih lanjut," tambah AHY.
Tujuannya, agar bisa menata tata ruang dan wilayah di seluruh Indonesia benar-benar sesuai dengan peruntukannya.
Contohnya, wilayah mana yang tetap menjadi lahan sawah karena luasannya pun kini semakin berkurang.
"Padahal, kita tetap butuh makan. Bahkan, kita tetap punya semangat menghadirkan ketahanan pangan, bahkan bisa meningkatkan ekspor kita dari berbagai komunitas, mana yang tetap dijaga agar tidak sembarangan kita mengelola lingkungan kita," lanjutnya.
Sebab, Indonesia pun bertanggung jawab agar bumi tetap lestari, serta menghindarkan dampak bencana alam akibat masyarakat yang tinggal di lokasi-lokasi yang tak sesuai peruntukannya dan berpotensi menjadi lokasi bencana alam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Indonesia Berat; Tanah Tak Bertambah, Penduduk Makin Padat", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2024/08/08/220000521/tantangan-indonesia-berat-tanah-tak-bertambah-penduduk-makin-padat.