Politikus Golkar, Ridwan Kamil (RK), menanggapi potensi dirinya melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta nanti. Hal ini mungkin terjadi bila parpol di luar KIM merapat menjadi KIM Plus.
Bagi RK, apa pun mekanismenya, selama ada aturannya maka itu mekanisme demokrasi.
"Begini, apa pun mekanismenya selama itu ada aturannya, itu namanya mekanisme demokrasi," ujar RK kepada wartawan di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).
"Melawan delapan pasang mekanisme demokrasi, melawan independen mekanisme demokrasi, ada kotak kosong mekanisme demokrasi," tambahnya.
Namun RK punya pandangan sendiri soal potensinya melawan kotak kosong. Ia justru tidak menyukai jika lawan kotak kosong, sebab dirinya bingung jika debat antar paslon nanti.
"Tapi kalau nanya ke saya, saya nggak suka kalau melawan kotak kosong. Debatnya sama siapa? Terus bagaimana meng-counter-nya? Ya, susah," ucap RK.
RK menilai, idealnya dalam Pilgub Jakarta nanti ada paslon lain untuk menjadi lawan politiknya.
Namun ia kembali menyerahkan keputusan pada partai politik. Sebab dirinya merasa tak bisa mengatur mekanisme tersebut.
"Makanya idealnya tidak dengan kotak kosong, idealnya, ya. Tapi kan bukan saya yang ngatur, saya sebagai pengantin itu harapan ada kontestan biar bisa berdebat perbaikan buat Jakarta," pungkasnya.