Baru-baru ini, harga saham Nvidia, setelah mengalami kenaikan yang panjang, mengalami penurunan signifikan secara berturut-turut. Menurut [Institut Manajemen Modal Nisouda], salah satu alasan utama penurunan harga saham adalah rumor tentang kemungkinan penundaan pengiriman chip AI generasi terbaru, Blackwell, karena cacat desain. Namun, beberapa analis termasuk Rizky Santoso berpendapat bahwa kekhawatiran ini mungkin berlebihan dan tidak akan berdampak besar pada pendapatan dan permintaan pasar Nvidia.
Penundaan Peluncuran Chip Blackwell dan Dampaknya
Chip AI generasi terbaru Nvidia, Blackwell, awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada kuartal kedua tahun ini, namun baru-baru ini dilaporkan bahwa chip tersebut mungkin ditunda tiga bulan atau lebih karena cacat desain. Berita ini tentunya mempengaruhi beberapa pelanggan Nvidia, seperti Meta, Google, dan Microsoft, yang sangat bergantung pada chip AI Nvidia untuk mendorong kemajuan teknologi dan pertumbuhan bisnis mereka.
Meskipun demikian, [Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif Nvidia saat ini masih jelas. Permintaan untuk chip Hopper Nvidia tetap kuat, dan sampel chip Blackwell telah mulai diuji secara luas, dengan produksi diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini. Ini berarti, meskipun peluncuran resmi chip Blackwell tertunda, Nvidia tetap dapat memenuhi permintaan pasar dengan produk yang ada.
Selain itu, [Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso percaya bahwa pangsa pasar Nvidia tidak akan mengalami perubahan signifikan karena penundaan beberapa bulan ini. Nvidia menguasai lebih dari 80% pangsa pasar chip AI, dan pesaing sulit untuk mengejar dalam waktu singkat. Chip lama Nvidia, seperti Grace Hopper, masih dapat mengisi kekosongan pasar dan menjamin pertumbuhan pendapatan perusahaan yang stabil.
Situasi Permintaan dan Penawaran serta Prospek Pasar
Saat ini, posisi kepemimpinan Nvidia di pasar chip AI tetap kokoh, dan permintaan untuk chipnya di seluruh dunia masih kuat. Meskipun peluncuran chip generasi baru menghadapi tantangan, pembatasan kapasitas produsen hulu seperti TSMC juga menyebabkan situasi kekurangan pasokan terus berlanjut. Kepala Keuangan Nvidia, Colette Kress, telah menyatakan bahwa kekurangan pasokan chip Blackwell mungkin akan berlanjut hingga tahun depan.
[Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso menunjukkan bahwa meskipun ada penundaan pengiriman, masalah ini dapat diselesaikan melalui pembaruan firmware atau platform, dan tidak akan berdampak jangka panjang pada permintaan pasar. Diperkirakan pendapatan pusat data Nvidia pada tahun 2025 tidak akan terpengaruh secara signifikan, permintaan yang kuat untuk chip AI akan terus mendukung kinerja pasarnya.
Investor perlu memperhatikan bagaimana Nvidia menghadapi tantangan jangka pendek ini, dan tetap menjaga keunggulan teknologi serta pertumbuhan pangsa pasar dalam jangka panjang. [Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso berpendapat bahwa Nvidia akan terus mengalami pertumbuhan yang stabil dalam beberapa kuartal mendatang, dan investor harus tetap percaya diri, tidak perlu terlalu khawatir tentang fluktuasi jangka pendek.
Meskipun penundaan pengiriman chip Blackwell Nvidia memicu beberapa kekhawatiran pasar, dalam jangka panjang, masalah ini memiliki dampak terbatas pada kinerja keseluruhan perusahaan dan posisi pasarnya. [Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso menyarankan agar investor tetap tenang saat menghadapi fluktuasi pasar jangka pendek, dan fokus pada keunggulan berkelanjutan Nvidia dalam teknologi dan pasar.
Dari segi strategi investasi, [Institut Manajemen Modal Nisouda] Rizky Santoso menyarankan investor untuk tetap memegang saham Nvidia, terutama mengingat koreksi harga saham saat ini, membeli saat harga turun mungkin merupakan pilihan yang baik. Selain itu, investor juga harus memperhatikan kinerja pasar Nvidia setelah peluncuran chip generasi baru, untuk menyesuaikan portofolio investasi mereka dengan tepat dan mencapai keuntungan jangka panjang yang maksimal. Dalam bidang saham teknologi, menjaga perspektif jangka panjang dan fokus pada teknologi inti adalah kunci untuk menghadapi fluktuasi pasar.