Malaysia Tuding RI-China Lakukan Dumping Produksi Plastik

3 weeks ago 25
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Pemerintah Malaysia mulai menyelidiki bea masuk anti dumping (BMAD) atas impor polietilena tereftalat (PET) yang berasal dari China dan Indonesia. Penyelidikan itu muncul usai pemerintah Negeri Jiran tersebut menerima petisi dari produsen setempat.

Melansir dari Reuters, petisi dari produsen tersebut diterima pemerintah Malaysia pada 10 Juli lalu. Pemohon menduga impor PET dari China dan Indonesia dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual di Malaysia.

Pemohon juga menduga impor barang dumping dari China dan Indonesia telah meningkat dalam hal kuantitas absolut sehingga menimbulkan kerugian material kepada pemohon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Perdagangan Malaysia menyatakan temuan awal akan dibuat dalam waktu 120 hari sejak dimulainya penyelidikan. Namun, pihaknya tidak menyebutkan kapan penyelidikan dimulai.

"Jika dugaan dari pemohon benar, pemerintah akan mengenakan bea masuk anti dumping sementara dengan tarif yang diperlukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut pada industri dalam negeri," kata Kementerian Perdagangan.

Di sisi lain, kementerian juga mengumumkan tinjauan administratif terhadap bea masuk anti dumping atas impor kawat baja pilin untuk beton prategang yang berasal dari China.

Pemerintah Malaysia telah menetapkan tarif bea anti dumping pada produk tersebut sebesar 2,09-21,72%. Tarif itu berlaku selama lima tahun sejak Desember 2021.

Pada Jumat (9/8) lalu, Kementerian juga telah menerima permintaan tinjauan dari produsen dalam negeri. Alasan peninjauan itu adalah adanya margin dumping barang dagangan impor telah berubah secara substansial.

(rrd/rir)

Read Entire Article