KP2MI pastikan keselamatan, hak PMI dalam kebakaran di Hong Kong

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan pemerintah memastikan keselamatan dan pemenuhan hak-hak pekerja migran Indonesia (PMI) dalam kebakaran besar di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025.

“Kami mengajak seluruh pekerja migran di luar negeri untuk selalu mengutamakan keselamatan, mematuhi protokol renovasi bangunan, serta memastikan asuransi dan registrasi perlindungan kerja,” kata Mukhtarudin melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (28/11).

Kebakaran itu menewaskan 94 orang. Dari total korban terdampak, empat PMI teridentifikasi—dua meninggal dan dua luka-luka, menurut pembaruan Kementerian Luar Negeri RI. Mukhtarudin menyampaikan belasungkawa atas tragedi tersebut.

P2MI menegaskan akan terus memantau situasi secara intensif dan bekerja sama dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan perlindungan PMI.

Berdasarkan koordinasi terbaru dengan KJRI Hong Kong, kebakaran tingkat darurat “5-alarm” itu berawal dari percikan api pada perancah bambu eksternal di Wang Cheong House sekitar pukul 14.51 waktu setempat.

Api cepat menjalar ke delapan menara apartemen berusia 41 tahun tersebut, diduga dipicu penggunaan material mudah terbakar seperti papan polistirena pada renovasi dinding luar serta kondisi cuaca kering dengan peringatan “red fire danger” dari Hong Kong Observatory.

Lebih dari 1.000 petugas dikerahkan, dan api baru padam total setelah lebih dari 24 jam. Seorang petugas pemadam, Ho Wai Ho (37), menjadi korban jiwa.

Otoritas Hong Kong menangkap tiga tersangka—dua direktur dan seorang konsultan perusahaan konstruksi—atas dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa, termasuk lambannya evakuasi dan penggunaan material yang tidak memenuhi standar.

Investigasi mendalam terus berjalan, termasuk peninjauan terhadap 16 inspeksi keselamatan sebelumnya oleh Departemen Tenaga Kerja Hong Kong.

Mukhtarudin mengatakan P2MI mendukung penuh proses investigasi dan mendorong transparansi untuk mencegah tragedi serupa, terutama di kompleks hunian padat seperti Wang Fuk Court.

Baca juga: Kemlu: Satu WNI korban kebakaran Hong Kong sudah pulang dari RS

Relawan Indonesia telah membuka posko bantuan di sejumlah pusat komunitas di Tai Po, menyediakan makanan, pakaian, dan dukungan emosional.

P2MI juga memverifikasi data PMI melalui hotline pencarian korban di Fung Leung Kit Memorial Secondary School dan posko di Rumah Sakit Nethersole.

Dua PMI yang meninggal—Novita dan Erawati—diketahui belum terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. P2MI segera memproses pendaftaran darurat dan bantuan sosial bagi keluarga mereka.

Layanan dukungan psikologis tersedia melalui Hong Kong Red Cross (5164 5040), Mental Health Support Hotline 18111, dan Open Up Counselling (+852 9101 2012). Layanan berbahasa Indonesia tersedia melalui Peduli Kasih Hotline +852 5688 7554.

Mukhtarudin menegaskan P2MI akan terus memberikan pembaruan resmi seiring perkembangan penyelidikan dan koordinasi dengan otoritas Hong Kong.

Baca juga: Hong Kong sediakan hunian sementara bagi korban kebakaran apartemen

Pewarta: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.