Kemenkominfo Ajak Anak Muda Palu Lawan Stunting dengan Makan Gizi Seimbang

1 month ago 19
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak generasi muda di Palu untuk mengonsumsi gizi seimbang guna memerangi stunting.

Generasi muda dinilai harus memahami permasalahan stunting dan cara pencegahan. Dengan begitu, mereka dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas saat mereka menjadi orang tua nanti.

"Anak muda berperan sangat besar sebagai agent of changes, karena kalian nantinya akan menjadi calon orang tua yang akan melahirkan generasi-generasi yang unggul di masa depan," ujar PIC Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Kesehatan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Septa Dewi Anggraeni dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat membuka acara GenbestTalk di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/8/2024).

Sepat pun mengatakan stunting dapat menghambat kemajuan Indonesia di masa depan. Untuk itu, dia mendorong anak muda untuk menjadi pilar dalam perubahan Indonesia. Apalagi Indonesia akan segera menghadapi bonus demografi.

"Bonus demografi adalah ketika usia produktif lebih besar daripada usia non-produktif, untuk itu kita harus melahirkan generasi yang unggul, memiliki kompetensi serta bisa bersaing dengan negara barat maupun asia lainnya," jelasnya.

Septa mengatakan pada gelaran GenbestTalk Palu, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti sesi workshop membuat konten edukatif dan menarik. Kegiatan ini dipandu oleh content creator Anisa Citra Salsabila.

Septa menyatakan workshop pembuatan konten dilakukan dengan harapan para peserta nantinya dapat menyebarkan informasi seputar stunting kepada khalayak yang lebih luas.

"Melalui workshop pembuatan konten, harapannya akan lebih banyak lagi masyarakat yang tersadarkan akan pentingnya mengatasi masalah stunting di Indonesia," katanya.

Sementara itu Koordinator Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Isti Mey Faizia mengatakan makanan bergizi seimbang dan pola makan yang baik menjadi hal penting untuk mengatasi stunting. "Makanan dengan gizi seimbang itu adalah yang ada karbohidratnya serta harus ada protein hewani dan nabati serta dilengkapi dengan konsumsi sayur dan buah," jelas Isti.

Isti menjelaskan makanan bergizi seimbang cukup mudah ditemukan di Kota Palu. Oleh sebab itu, ia menyayangkan kebiasaan generasi muda saat ini yang lebih suka mengkonsumsi makanan siap saji seperti mi instan. "Kalau saja makanan bergizi seimbang ini sudah diperkenalkan di rumah tangga sejak usia enam bulan awal kehidupan maka tentu kebiasaan makan ini akan terus berlanjut hingga kita dewasa," ungkapnya.

Senada, Ketua Indonesian Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis menyampaikan makanan yang bergizi adalah makanan yang memiliki proporsi seimbang seperti dalam Isi Piringku.

Diketahui, Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan untuk mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Sesuai Isi Piringku, satu piring setiap kali makan adalah setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Rita menambahkan, makanan bergizi seimbang berperan penting sejak dalam proses reproduksi. Sebab, orang tua yang kekurangan gizi sejak remaja kemungkinan besar melahirkan bayi yang tidak berkualitas. Hal ini akibat pertumbuhan otak dan tinggi badan bayi yang terganggu sejak dalam kandungan ibunya.

"Kemudian jika saat remaja gizinya tidak terpenuhi maka saat dia melahirkan lalu menyusui air susunya jadi tidak banyak dan tidak berkualitas sehingga bayi tidak mendapatkan makanan yang tepat," tambahnya.

Untuk itu, Rita mendorong para remaja, baik itu laki-laki maupun perempuan, memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan makanan yang bergizi seimbang untuk tubuh mereka. Sehingga saat terjadinya proses reproduksi, tubuh kedua orang tua memiliki kematangan gizi yang baik dan dapat menghasilkan zigot yang berkualitas. Kemudian ketika lahir, bayi juga akan mendapatkan ASI eksklusif yang berkualitas.

Sebagaimana diketahui, Genbest merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo. Acara ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja baik dalam bentuk artikel, infografik, maupun videografik.

(akd/akd)

Read Entire Article