Jakarta (ANTARA) - Rombongan kapal yang bergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) diserang pesawat nirawak milik Zionis Israel di tengah usaha pelayaran mereka mencapai Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pernyataan tertulis yang diunggah di media sosial Instagram @globalsumudflotilla, dipantau Selasa (9/9), GSF menyebut bahwa serangan yang terjadi di perairan Tunisia tersebut mengenai salah satu kapal utama mereka yang disebut “Family Boat”.
“Kerusakan akibat api terjadi di dek utama dan penyimpanan di bawah dek,” demikian menurut GSF, sembari memastikan bahwa enam (6) penumpang dan awak kapal yang diserang tersebut selamat dan dalam kondisi aman.
Kapal berbendera Portugal yang diserang Israel tersebut mengangkut anggota komite pengarah GSF yang menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza, ucap organisasi itu.
GSF menegaskan bahwa serangan yang bertujuan mengintimidasi dan menggagalkan misi pelayaran perjuangan tersebut tidak akan memupuskan semangat mereka.
“Misi damai kami untuk menerobos pengepungan Gaza dan bersolidaritas dengan rakyatnya akan terus berlanjut dengan tekad yang kuat,” demikian pernyataan GSF.
Sementara itu, dalam sejumlah cuplikan video yang turut diunggah GSF di media sosialnya, tampak kapal yang sedang berlayar tiba-tiba ditembaki proyektil yang terbakar dan jatuh di bagian haluan kapal, sehingga menyebabkan beberapa bagian hangus.
Dalam video lain yang disiarkan GSF usai kejadian tersebut, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina Francesca Albanese yang saat ini berada di Tunisia untuk memantau pelayaran tersebut menyatakan bahwa Israel memiliki riwayat menolak dan menyerang sejumlah pelayaran flotilla (armada kapal) sebelumnya.
Menurut dia, apabila serangan kali ini terbukti berasal dari pesawat nirawak Zionis Israel, serangan itu dapat dianggap sebagai “tindakan agresi terhadap kedaulatan Tunisia” yang tak boleh ditoleransi.
Global Sumud Flotilla akan mengirim bantuan kemanusiaan penting ke Gaza sekaligus menyampaikan pesan yang kuat bahwa dunia tidak akan tinggal diam terhadap genosida dan blokade Zionis Israel yang telah berlangsung selama 18 tahun terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Adapun negara-negara yang terlibat dalam pelayaran tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, Brasil, Italia, Kolombia, Maroko, Sri Lanka, dan Tunisia.
Baca juga: RI dukung penuh IGPC dalam Global Sumud Flotilla, jamin proteksi KBRI
Baca juga: Aktivis Global Sumud Flotilla minta perlindungan dunia internasional
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.