Pekalongan - Tahukah kamu, hotel syariah tak mempekerjakan karyawan non muslim. Bukan diskriminatif, karena memang aturannya seperti itu. Tapi untuk tamu, non Muslim boleh.
General Manager (GM) Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center, Nadia Idris menjelaskan, untuk karyawan hotelnya memang tidak menerima karyawan non muslim, karena ada beberapa alasan.
"Untuk karyawan non muslim, tentunya tidak. Tidak bisa, karena kan kita hotel berbasis syariah, berbasis ketentuan-ketentuan yang ditetapkan secara agama Islam. Jadi memang kalau misalnya dia non muslim tidak bisa," jelas Nadia kepada detikTravel.
Karyawan yang bekerja di hotel syariah, diwajibkan beragama Islam. Sebelum diterima bekerja, mereka juga harus menjalani tes pemahaman terhadap agama Islam.
"Kita di sini ada Rukun Iman, Rukun Islam, bisa baca Al Quran. Alhamdulillah, saya yakin tim di sini bisa membaca Al Quran semua," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Baca juga:
Apa yang Terjadi Jika Bawa Pasangan Bukan Mahram ke Hotel Syariah?
Hotel Aston Pekalongan Syariah juga memberikan bekal pengetahuan kepada setiap karyawan mereka. Setiap dua kali dalam sebulan, akan ada kajian Islam yang disampaikan oleh para ustaz.
"Tiap bulan untuk tim atau karyawan kita akomodir supaya untuk kajian Islam. Kita kasih untuk staff juga ada kajian Islam untuk belajar, sebulan dua kali," jelas Nadia.
Baca juga:
Batuan Aneh Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana, Diduga Usianya 10 Ribu Tahun
Sekali lagi Nadia menegaskan, sebagai hotel syariah, mereka hanya menerima karyawan Muslim saja, bukan diskriminatif karena tidak menerima karyawan non muslim.
"Bukan diskriminatif, tapi memang persyaratannya harus Muslim, karena memang di dalamnya kita bersinergi. Jadi syariah ini bukan hanya syariah dalam konteks label ya, tapi kita mensinergikan antara ke tamu dan juga staffnya. Kami edukasi ke tamu dan juga ke staff," pungkas dia.
Menerima Tamu Non Muslim
Meski tidak menerima karyawan non Muslim, tapi hotel syariah tetap menerima jika ada tamu non Muslim yang ingin menginap di hotel mereka.
"Memang segmented karena berbasis syariah, tapi kita tetap terbuka untuk semua yang non muslim. Makanya untuk non muslim, misalnya tidak berkenan dengan adanya Murottal, di setiap kamar ada volume control, jika tidak berkenan tinggal dimatikan saja," imbuh Nadia.
benar2 agama kebencian akut,
hotel syariah, bank syariah, rumah sakit wslam,
semuanya jelas2 melakukan diskriminasi biadab terang2an
dgn alasan non muslim tidak memahami agama mereka, mereka mau membenarkan kebiadaban diskriminasi agama mereka
kalau sebaliknya orang2 kafir melakukan diskriminasi yg serupa,
pasti mereka teriak2 eslamphobia2 dan mekwek2 seakan3 mereka dizolimi
mereka sekarang yg minoritas di dunia saja, sudah begitu biadab,
bayangkan dijaman nabi dan khilafah ketika mereka berkuasa,
non muslim yg mau berkerja dimanapun, pasti harus mualaf dahulu jika mau diterima kerja
inilah fungsi kolom agama di KTP, agar mereka bebas melakukan diskriminasi dgn dalil menjalankan perintah agama