Hasil Parma vs AC Milan: Berbagi Angka dalam Laga Penuh Drama

Liputan6.com, Jakarta Parma memaksa AC Milan pulang dengan wajah lesu setelah laga penuh drama di Ennio Tardini, Minggu (9/11/2025). Pertandingan pekan ke-11 Serie A itu berakhir imbang 2-2 meski Milan sempat unggul dua gol lebih dulu.

Rossoneri tampak akan melanjutkan tren positif usai menang dramatis 1-0 atas AS Roma sepekan sebelumnya. Gol Alexis Saelemaekers menit 12 dan penalti Rafael Leao menit 25 membawa Milan memimpin 2-0 di babak pertama, tapi kebangkitan Parma lewat gol Adrian Bernabe menit 45+1 dan Enrico Delprato menit 62 membuat keunggulan itu lenyap.

Hasil ini terasa menyakitkan bagi Milan yang sedang membidik posisi puncak klasemen. Tim asuhan Massimiliano Allegri kehilangan fokus setelah jeda dan justru dikepung oleh semangat pantang menyerah tim tuan rumah.

Milan membuka laga dengan percaya diri. Alexis Saelemaekers memecah kebuntuan pada menit ke-12 lewat sepakan datar ke pojok gawang yang gagal diantisipasi kiper Zion Suzuki. Tak lama berselang, Saelemaekers kembali berperan ketika dilanggar Abdoulaye Ndiaye di kotak penalti. Setelah tinjauan VAR, wasit tetap berpegang pada keputusannya, dan Rafael Leao menuntaskan eksekusi dengan tenang pada menit ke-25.

Namun, Parma tak menyerah. Menjelang babak pertama usai, Sascha Britschgi berhasil merebut bola di sisi lapangan dan memberi umpan matang kepada Adrian Bernabe. Gelandang muda Spanyol itu melepaskan sepakan melengkung kaki kiri yang indah ke pojok atas gawang tanpa bisa dijangkau Mike Maignan. Gol tersebut menyalakan semangat Gialloblu untuk membalikkan situasi.

Memasuki babak kedua, Parma tampil lebih agresif. Serangan demi serangan mengalir lewat kombinasi Britschgi, Cutrone, dan Delprato. Tekanan berbuah hasil pada menit ke-62 ketika umpan silang Britschgi disambar Delprato dengan sundulan tajam di tiang dekat, menembus pojok bawah gawang. Gol itu terasa spesial bagi sang bek sayap yang diketahui sebagai penggemar Milan sejak kecil.

Milan berusaha merespons, bahkan sempat menciptakan peluang emas lewat Christian Pulisic yang baru kembali dari cedera. Sayangnya, tembakan sang winger dari jarak dekat justru melebar, padahal hanya berhadapan dengan kiper. Saelemaekers dan Leao pun gagal memanfaatkan sejumlah serangan balik cepat.

Di pengujung laga, kedua tim masih saling menyerang. Maignan sempat menepis sundulan Delprato dari situasi bola mati, sementara Saelemaekers membuang peluang emas di depan gawang kosong. Upaya terakhir Youssouf Fofana di masa tambahan waktu juga meleset tipis. Skor akhir 2-2 menutup duel penuh adrenalin di Tardini.

Hasil imbang ini menjadi pelajaran penting bagi Milan yang terlalu cepat puas. Unggul dua gol seharusnya cukup untuk memastikan kemenangan, tetapi inkonsistensi kembali menghantui mereka. Parma, di sisi lain, menunjukkan bahwa mental juang bisa mengubah jalannya pertandingan — bahkan melawan tim besar seperti Rossoneri.