George Harliono, Pianis Muda Inggris Berdarah RI di Panggung Internasional

1 month ago 15
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

George Harliono, Pianis Muda Inggris Berdarah RI di Panggung Internasional

London -

Pianis muda Inggris keturunan Indonesia, George Harliono, telah melanglang buana di dunia musik klasik internasional. Namun ketertarikannya dengan kampung halaman ibunya di Indonesia membuatnya ingin mempelajari seni dan budaya Indonesia, termasuk bahasa dan lagu-lagu daerah.

Pada konser yang digelar di Jakarta, Indonesia, Juni 2023 silam, George membuat penonton terkesima saat memainkan Bengawan Solo, langgam keroncong yang populer di Indonesia.

Atmosfer sontak berubah ketika George memainkan tuts piano mengikuti nada lagu yang diciptakan oleh maestro keroncong Gesang dengan aransemen klasik.

Dengan balutan pakaian adat Jawa berupa beskap, kain dan blangkon, George menghibur ratusan penonton di konsernya.

"Memainkan lagu Indonesia di atas panggung depan para penonton merupakan pengalaman yang sangat emosional bagi saya," ujar George ketika ditemui BBC News Indonesia pada 3 Mei lalu.

Pada Agustus 2024 , George akan kembali menggelar konser di kampung halaman ibunya. Dalam konser yang digelar pada Jumat (09/08) dan Minggu (11/08) nanti, George berencana lebih banyak memainkan lagu Indonesia.

Dia telah menyiapkan empat aransemen lagu Indonesia untuk penampilannya nanti.

Dengan mendalami bahasa dan musik lokal, George berharap bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat Indonesia, khususnya pada generasi muda.

"Saya berharap ada lebih banyak lagi musisi [klasik] muda dari Indonesia. Saya ingin melakukan lebih banyak hal untuk musik klasik di sini karena ini merupakan warisan budaya ibu dan itu sangat penting bagi saya," tuturnya.

Dari iseng bermain piano di jalanan sampai menang lomba internasional

Ketika ditemui di Yamaha Music Indonesia Auditorium, Jakarta Selatan pada Mei lalu, George memainkan beberapa lagu Indonesia, seperti "Tanah Airku", "Halo Halo Bandung", "Bengawan Solo" dan "Rayuan Pulau Kelapa".

Sebelum memainkan lagu terakhir, George mengaku sedikit gugup karena baru mempelajari lagu itu beberapa waktu lalu.

"Jadi kalau masih ada salah, mohon dimaklumi," ujarnya dengan tertawa ringan.

Ia hanya memerlukan dua kali percobaan sebelum memainkannya dengan lancar.

"Saya merasa sangat istimewa ketika saya tampil di sini [Indonesia], untuk bisa tampil di negara asal ibu saya. Itu adalah sesuatu yang menurut saya sangat penting," ujarnya.

Pianis berusia 23 tahun ini lahir di Cambridge, Inggris. Ayahnya berasal dari Wales, Inggris, sementara ibunya adalah warga Indonesia.

Meskipun tidak lahir di Indonesia, George mengaku memiliki ikatan emosional dengan negara asal ibunya. Selama beberapa hari ia tinggal di Jakarta, ia gemar mencoba berbagai masakan Indonesia seperti makanan Padang dan Mie Jawa.

George mengaku sudah lama ingin mencoba belajar Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa ibu dari ibunya.

"Ibu saya tidak pernah mengajarkannya saat saya masih kecil, tapi sekarang dia mau mengajarkan saya Bahasa Indonesia. Saya sangat ingin belajar," kata George.

Ibunya adalah orang pertama yang mengajarkan George cara bermain piano. Ia memulai dengan lagu kanak-kanak seperti Twinkle Twinkle Little Star sebelum akhirnya kursus piano pada usia 7 tahun.

"Saya merasa bertumbuh dengan musik adalah hal yang penting bagi semua orang, tidak hanya untuk orang yang ingin menjadi musisi."

"Menurut saya, belajar musik adalah aktivitas positif yang bisa dilakukan anak muda," kata George yang sebelumnya sempat belajar biola juga, namun berhenti di usia 13 tahun karena ia merasa lebih mahir memainkan piano.

Ia mulai tampil di acara musik kecil dan di lomba-lomba piano setempat sejak berusia 8 tahun dan menggelar resital solo pertamanya pada usia 9 tahun. Kemudian, saat berusia 11 tahun, George sering bermain piano di ruang publik, seperti pinggir jalan dan kolong-kolong kereta.

"Menurut saya penting bagi musisi yang sedang berkembang untuk bisa tampil di hadapan penonton, itu sangat membantu saya [tampil di depan umum]," ujarnya, seraya menambahkan orang tuanya kerap mendampinginya ketika bermain piano di ruang publik.

Dalam salah satu video yang dia unggah di YouTube yang sudah ditonton 10 juta kali, George yang masih berusia 11 tahun, memainkan lagu Moonlight Sonata ciptaan Ludwig van Beethoven di jalanan di tengah hujan.

Pada 2013 silam, George diundang untuk merekam "Piano Sonata Op.2 No.1 Beethoven" di Southbank Center London.

Pada 2016 penampilannya dalam Konser Piano Tchaikovsky No.1 di Aula Besar Konservatorium Moskow disiarkan langsung di TV nasional Rusia dan Medici TV.

George lulus dengan gelar Bachelor of Music (BMus) dari Royal College of Music. Dia mengikuti audisi untuk masuk perguruan tinggi itu pada usia 15 tahun dan diterima dengan beasiswa penuh.

Kini, di usia yang menginjak 23 tahun, ia sudah memenangkan sejumlah kompetisi internasional, termasuk The Grand Piano Competition di Moskow,  Sendai International Music Competition,  Royal Overseas League Music Competition  di London.

Menurut George, penghargaan yang paling ia banggakan adalah memenangkan juara dua dalam kategori piano di International Tchaikovsky Competition pada 2023 di Moskow dan St. Petersburg, Rusia.

Kompetisi Internasional Tchaikovsky merupakan satu dari tiga kompetisi musik klasik terbesar di dunia, dengan ratusan orang yang mengikuti tahap seleksi hingga tersisa delapan kontestan di ronde akhir untuk masing-masing dari enam kategori: piano, biola, selo, vokal, instrumen tiup kayu dan instrumen tiup logam.

"Saat saya masih 10 atau 11 tahun, saya bercita-cita bisa mengikuti Kompetisi Tchaikovsky. Dan bisa memenangkan medali perak adalah pencapaian yang sangat menakjubkan bagi saya," kata George

Kini, ia menghabiskan mayoritas waktunya berlatih piano dan menggelar pertunjukan piano di balai konser di berbagai belahan dunia. Bahkan, tiket untuk konsernya yang akan diadakan di Jakarta Agustus nanti, terjual ludes dalam hitungan menit.

George berharap lewat konser-konser pianonya, ia dapat semakin mempopulerkan lagu-lagu Indonesia ke kancah internasional dan juga, memantik minat warga Indonesia pada musik klasik.

detik.com

Read Entire Article