Dua Keping Emas Olimpiade dan Adab Saat Meraih Kemenangan

4 weeks ago 16
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dua orang atlet Indonesia menorehkan catatan manis di  perhelatan Olimpiade Paris 2024. Mereka, yakni Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizky Juniansyah (angkat berat) berhasil meraih medali emas. Capaian tersebut tentunya disambut hangat oleh para pecinta olahraga di Tanah Air.

Namun, euforia kemenangan tersebut tetap harus memperhatikan rambu-rambu dan etika. Sportivitas dalam olahraga berkaitan erat dengan perilaku, bahwa di dalam Islam perilaku juga sangat berhubungan dengan akhlak. Maka demikian, adab ketika meraih kemenangan dalam olahraga pun perlu diperhatikan bagi seorang Muslim.

Akhlak secara jamak dalam bahasa Arab berasal dari kata khulqun yang berarti budi pekerti.  Di sisi lain, akhlak dimulai dengan keimanan, dilanjutkan dengan menjalankan ibadah, barulah kemudian menghasilkan akhlak. Sehingga, ketika publik melihat sikap dan perilaku para atlet Indonesia yang  menorehkan prestasi, maka umat Islam dapat mengaitkan itu dengan sikap di lapangan, akhlaknya. 

Adapun sportivitas dalam Islam sendiri kerap dicontohkan oleh Rasulullah. Di mana dalam spektrum olahraga, Islam memaknainya dengan dua hal. Yakni olahraga sebagai hiburan yang sesuai dengan aturan dan tidak merusak, dan kedua bahwa olahraga dimaknai sebagai suatu upaya menggerakkan fisik agar sehat. 

Umat Islam dalam hal ini perlu meniru setiap teladan Rasulullah SAW, sebab akhlak beliau lah yang paling mulia. Mengenai akhlak, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya, "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yakni) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah,". 

Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, sportivitas merupakan kata sifat yang berarti jujur dan kesatria atau gagah. Adapun sportivitas dalam olahraga mempunyai arti bahwa orang yang melakukan olahraga tersebut harus memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berperilaku saat berolahraga. 

"Orang dengan sportivitasnya saat melakukan pertandingan, maka sesungguhnya ia sedang bersikap ksatria dan berlaku jujur," kata Gus Fahrur saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Dia menjabarkan, sportivitas merupakan sikap disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga. Menurutnya, sportivitas masuk ke dalam wilayah umum moralitas dalam konteks olahraga. 

"Maka ketika menang, adabnya boleh bersuka cita, tapi tidak boleh berlebihan," kata dia.

Read Entire Article