CCTV Dante Tenggelam, Saksi Kaget Dengar Respons Tamara Tyasmara

1 month ago 15
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

CCTV Dante Tenggelam, Saksi Kaget Dengar Respons Tamara Tyasmara

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Tamara Tyasmara sempat mengira mantan kekasihnya, Yudha Arfandi, yang menolong Dante saat tenggelam di kolam renang Palem, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 27 Januari 2024.

Hal itu diungkap Darma Anwar Hutapea, salah satu saksi fakta, pengunjung yang ada di kolam renang Palem, tempat kejadian perkara (TKP) kematian Dante saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (5/7/2024).

Kata Darma yang bekerja sebagai pengacara ini, ia sempat mencoba menemui ibunda Dante, Tamara Tyasmara, untuk menyampaikan bahwa ada dugaan tindak pidana di kasus kematian Dante.

Darma merasa bersalah karena tak bisa mencegah tindak pidana itu terjadi, padahal ia ada di tempat yang sama dengan Dante.

“Saya merasa bersalah juga. Kalau saya tahu, dia memang sudah memuntahkan air. Dari jarak saya duduk itu dan sebelum saya duduk di situ, dari mulutnya (sudah muntah air) cuma saya enggak curiga karena ada terdakwa ini di belakangnya, jaraknya 1,5 meter,” ujar Darma dalam kesaksiaannya.

Darma menilai ada tindak pidana pada kematian Dante setelah melihat potongan CCTV kolam renang dengan durasi sekitar dua hingga tiga menit.

Video itu ia dapat dari Wahyu, pelatih renang anaknya, yang juga ada di TKP saat itu.

Darma awalnya mengira Yudha adalah pelatih renang Dante.

“Yang saya lihat itu adalah itu kan sebelum kepojokan, itu dia (Dante), ada di tengah, di bawah. Di situ Dante sudah ditarik ke bawah (oleh Yudha). Lalu sampai sampai di pojok juga (Dante) ditarik juga. Menurut saya seperti dikekep (ditenggelamkan) beberapa detik baru dilepaskan,” ucap Darma menjelaskan responsnya setelah menonton CCTV.

Hal ini ia sambungkan dengan penglihatannya selama di TKP.

Mengingat Darma beberapa kali kontak mata dengan Yudha.

“Bahkan saya kontak mata beberapa kali dengan terdakwa ini lalu dia bilang 'Dante, satu ke sini, dua.’ Jadi kalau saya tahu itu betul-betul dia (sekarat), pasti saya tolong. Jadi saya kan merasa bagaimana pun, kita harus cari orang tuanya, kita harus bantu,” ucap Darma.

Meski awalnya tidak ada kecurigaan, kecurigaan Darma muncul ketika Yudha meninggalkan Dante untuk ke toilet yang jaraknya sekitar 40 meter.

Sementara Dante sendirian di dalam kolam renang tanpa pengawasan orang dewasa.

Ia pun berpikir harus memberitahu keluarga Dante. Sampai pada momen setelah tanggal 28 Januari 2024, ia menemui Tamara dan menunjukkan CCTV tersebut.

Namun, Darma agak kaget dengan respons Tamara yang saat itu masih dalam kondisi berduka.

“Saya tunjukkan, mungkin Tamara masih dalam keadaan syok kali ya, saya tunjukkan video, dia bilang 'dia nolongin ya?' Seolah-olah terdakwa nolongin anaknya. 'Coba ibu perhatikan baik-baik’,” ujar Darma.

“Sementara kawan-kawannya udah pada teriak 'itu anak lu dibunuh, anak lu ditenggelamin, udah buat laporan polisi' gitu. Saya cukup kaget aja Tamara bilang gitu 'oh dia nolongin ya?’,” lanjut Darma.

Tamara akui masih "denial"

Saat wawancara setelah sidang, Tamara mengatakan, ia hanya melihat Yudha tengah mengangkat anaknya dari kolam renang ke atas.

Karena dalam kondisi berduka, ia pun merasa sedang dalam keadaan  denial (menolak) dengan situasi itu.

“Itu kan saya lagi berduka banget, saya cuma nanya, ‘itu lagi ditolong atau gimana?’ Kita bingung, tapi kan untungnya udah lihat CCTV yang dua jam dari awal masuk sampai keluarnya gimana,” ucap Tamara.

“Waktu yang awal ditunjukkan saksi itu aku masih enggak mau, enggak mau (lihat video), masih denial masih takut buat lihat dan aku juga belum percaya orang, yang datang ke rumah belum tentu ada di situ,” lanjut Tamara.

Tamara saat itu mendapat banyak telepon yang mengaku menyaksikan momen meninggalnya sang anak.

Sehingga ia tak percaya dengan Darma ketika menunjukkan penggalan video CCTV tersebut.

Sampai akhirnya, ibunya, Ristya Aryuni lah yang membuatnya percaya untuk menemui Darma.

“Dia (Darma) nunjukin tapi pada saat itu aku masih ‘dia benar di situ enggak ya?' Kan kita pasti gitu dong percaya enggak percaya dong karena banyak banget yang hubungin aku enggak cuma pak Darma,” ujar Tamara.

“Aku awalnya enggak mau ketemu sama pak Darma, tapi mamahku yang ‘ayo ketemu dia punya CCTV- nya, cuplikannya aja ayo temuin’. Ya udah suruh ke rumah,” tutur Tamara.

kompas.com

Read Entire Article