Sama seperti transportasi darat, transportasi udara seperti pesawat juga memiliki lalu lintasnya masing-masing. Lalu lintas ini diatur oleh operator penerbangan, yaitu Air Traffic Control (ATC) agar penerbangan berjalan lancar, sesuai dengan jadwal, dan tidak ada pesawat yang saling bertabrakan.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, apa jadinya kalau pilot menerbangkan pesawat lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan? Bagaimana efeknya? Ternyata ini penjelasannya.
Dilansir Simple Flying, pertama-tama pesawat akan terdeteksi oleh ATC. Ini berkat bantuan transponder yang mengkomunikasikan informasi tanda panggilan, pesawat, ketinggian, dan kecepatan udara.
Tak hanya itu, pesawat modern, termasuk sebagian besar pesawat terbang saat ini memiliki sistem pemantauan data penerbangan yang terpasang di bodi pesawat.
Informasi ini yang biasa disebut sebagai FOQA (Jaminan Kualitas Operasi Penerbangan), dapat langsung diunduh oleh operator dan secara aktif melaporkan penyimpangan dari batasan yang ditetapkan oleh peraturan, perusahaan, atau produsen.
Tidak hanya kecepatan di bawah 10.000 kaki yang diukur, namun kecepatan berlebih struktural, ban, dan penutup terus dipantau untuk mengetahui adanya pelampauan parameter. Jika monitor data penerbangan mencatat nilai kecepatan berlebih, data yang relevan akan dikirim ke departemen keselamatan atau standar penerbangan maskapai.
Pilot juga dapat mengisi laporan penyimpangan yang biasa disebut ASAPs (Aviation Safety Action Program) di Amerika Serikat (AS). FAA (atau badan pengatur lainnya) mengumpulkan data yang dilaporkan oleh percontohan ini, dan menggunakannya untuk mengatasi tren yang berulang atau dugaan penyimpangan dalam sistem keselamatan. Mengungkapkan kesalahan merupakan elemen penting untuk menjadi pilot profesional.
Insiden pilot yang melanggar ambang batas kecepatan sangat jarang dilakukan. Kebanyakan kecepatan yang berlebih hanya terjadi sesaat, dan tidak membahayakan pesawat atau penumpang.
Kecepatan berlebih pada penutup umumnya terjadi akibat turbulensi atau pergeseran angin yang tidak terduga saat penutup diperpanjang, dan hal yang sama juga berlaku pada kecepatan berlebih struktural pada ketinggian. Dalam kasus ini, kamu mungkin pernah mengalami pesawat tiba lebih cepat di bandara tujuan.
Alasan lain terjadinya kecepatan berlebih mungkin adalah pilot terbang menggunakan mode jalur penerbangan yang berbeda, pada sistem autopilot yang diharapkan. Akibatnya, kecepatan tidak terkendali atau tingkat penurunan lebih tinggi dari yang diinginkan.
Hal ini terjadi karena kejenuhan tugas atau tidak memeriksa mode pemberi sinyal. Sederhananya, hal ini bisa disebabkan karena faktor manusia. Ketika hal ini terjadi, maskapai penerbangan modern akan menginformasikan kepada perusahaan mengenai kejadian ini.