Bantah Daya Beli Warga RI Anjlok, Begini Penjelasan Menko Airlangga

1 month ago 23
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...enko-airlangga

Pemerintah Indonesia memandang, daya beli masyarakat masih baik dalam mempertahankan tingkat konsumsinya. Penilaian ini didasari dari sejumlah indikator, mulai dari masih tumbuhnya geliat sejumlah sektor usaha hingga tingkat inflasi yang terkendali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 memang di bawah pertumbuhan nasional, yakni hanya sebesar 4,93%. Namun, ia menekankan kontribusinya terhadap PDB masih dominan, mencapai 54,53%.

Kontribusinya masih dominan, konsumsi masih 54,3% dari total PDB," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Beberapa sektor usaha yang terkait konsumsi rumah tangga, ia katakan masih ada yang tumbuh tinggi di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,05% per kuartal II-2024. Di antaranya sektor akomodasi dan makanan minuman sebesar 10,17%, serta transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,56%.

"Konsumsi ini tentu kemarin kita didorong Ramadhan, Idul Fitri, dan kegiatan mobilitas masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan di hotel, restoran, dan cafe," ujar Airlangga

Di sisi lain, ia melanjutkan, inflasi masih terjaga di kisaran 2% seiring dengan masih adanya kenaikan inflasi inti. Selain itu, impor barang konsumsi ia katakan juga masih tumbuh di kisaran 12%, seiring dengan peredaran uang dalam arti luas atau M2 yang mencerminkan likuiditas perekonomian masih memadai, penyaluran kredit yang tumbuh, dan okupansi hotel di atas 50%.

"Jadi kalau kita banyak bicara inflasi, inflasi inti kita tetap naik mendekati 2%, kredit konsumsi juga naik 10,4%, kemudian juga terkait IHK masih, impor barang konsumsi 12%, dari segi peredaran M2 tumbuh 7,2%, an ocupancy rate 54%," ungkap Airlangga.

Oleh sebab itu, pemerintah belum mempertimbangkan untuk memberikan paket kebijakan untuk mendorong geliat konsumsi rumah tangga ke depan. Untuk penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) seperti saat Covid-19 pun tak masuk radar paket kebijakan saat ini.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, yang dipertimbangkan untuk evaluasi pemberian insentif hanya terkait Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan hingga PPnBM DTP untuk otomotif.

"Kan itu pengalaman beberapa tahun sejak pandemi itu kan sangat efisien, karena kan langsung ke masyarakat dampaknya jelas, dan kontribusinya antara dampak, manfaat ekonomi, dengan potensial loss-nya kan bisa kita perbandingkan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Konsumsi Rumah Tangga (RT) hanya mampu tumbuh 4,93% (year on year/yoy) pada kuartal II-2024. Walaupun masih menjadi pendorong utama perekonomian, namun konsumsi RT di bawah 5% dalam tiga kuartal terakhir.

Namun, dibanding kuartal II-2024 laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu merosot karena pada saat itu masih mampu tumbuh 5,22%. Dibanding kuartal I-2024 pun terbilang stagnan karena pada saat itu tumbuhnya 4,91%

Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024) tidak bisa menjawab data tersebut sebagai gambaran daya beli masyarakat Indonesia yang melemah. Pada beberapa komoditas memang ada penurunan konsumsi. "Beberapa komponen itu alami perlambatan," ujarnya.

Komponen yang dimaksud antara lain pakaian, alas kaki, jasa perawatan, kesehatan pendidikan serta transportasi dan komunikasi. "Pakaian dan transportasi mengalami pertumbuhan yang tak setinggi tahun lalu," terang Edy.

Komen ts : betul sih,menurut fans berat jokowi disini orang antri iphone seperti antri sembako
Trus ada lagi anggota sobat jokowi sampai lembur di showroom buat keluarin spk

Read Entire Article