Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik menyimpan potensi besar dalam menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini karena di KEK Gresik berdiri smelter tembaga single line milik Freeport yang jadi terbesar di dunia.
Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK), Susiwijono Moegiarso, KEK Gresik menjadi salah satu KEK terbesar dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp100 triliun dan penyerapan tenaga kerja mencapai 41 ribu pekerja.
"KEK Gersik Ini investasinya sudah lebih dari Rp100 triliun. Jumlah tenaga kerjanya lebih dari 41.000 orang Industrinya memang hanya 32 tapi besar-besar karena smelternya Freeport Kemudian ada namanya," kata Susiwijono dalam Konferensi Pers Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TW II 2025 yang diadakan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, selain ada industri smelter tembaga single line terbesar di dunia milik Freeport, di KEK Gresik juga ada PT Hai Liang yang produksi tembaga foil dan juga perusahaan dari Xinji, Cina yang merupakan industri untuk kaca terbesar di Asia.
"Demikian juga industri hilir tembaga akan berpusat di KEK Gersik," katanya.
Adanya smelter Freeport ini lanjut Susi dapat menarik industri tembaga hilir untuk membuka pabriknya di KEK Gresik.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KEK Jadi Prioritas Pemerintah, Siap Bersaing dengan Malaysia-Thailand