Jadi intinya...
- Menjelang Magrib 2 tayang 4 September 2025, mengangkat isu kesenjangan ekonomi era 1920-an.
- Film ini menampilkan wanita dipasung, terinspirasi pengalaman pribadi sutradara Helfi Kardit.
- Aditya Zoni berperan sebagai dokter Giandra, melakukan adegan sulit tanpa pemeran pengganti.
Liputan6.com, Jakarta Dalam film Menjelang Magrib 2 yang tayang di bioskop Indonesia mulai 4 September 2025, sineas Helfi Kardit merangkap jabatan sebagai penulis skenario, sutradara, serta produser. Ia mengklaim, Menjelang Magrib 2 film horor dengan visi besar.
Aditya Zoni dipercaya sebagai pemeran utama. Ia memerankan dokter Giandra, remaja Indonesia lulusan Stovia di dekade 1920-an. Menjelang Magrib 2 memotret kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia di era klasik.
“Gue tetap menyampaikan pesan sosial, bagaimana gap ekonomi apakah itu di era sekarang atau 1920-an. Cerita film ini point of view dari dokter lulusan Stovia, anak bangsawan yang melihat bagaimana gap ekonomi masyarakat saat itu,” kata Helfi Kardit.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menampilkan 6 fakta film horor Menjelang Magrib 2 berdasarkan wawancara eksklusif dengan Helfi Kardit. Terang-terangan, ia mengaku Aditya Zoni salah satu aktor favoritnya.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
1. Wanita yang Dipasung, Berdasar Pengalaman Pribadi
Jilid pertama Menjelang Magrib mengisahkan sekelompok mahasiswa melihat anak yang dipasung. Kini, Menjelang Magrib 2 menampilkan Layla, wanita yang dipasung. Rupanya, pemasungan topik yang dekat dengan kehidupan prbadi Helfi Kardit.
“Ini pengalaman pribadi gue saat tinggal di Sumatra. Bagaimana dulu melihat orang dipasung, tapi gue juga melihat rumah sakit-rumah sakit di daerah berjarak sangat jauh. Ini tentang kultur dan mistis (bukan hanya soal penampakan setan),” ujarnya.
2. Mengapa Meminang Aditya Zoni
Sebelum meminang Aditya Zoni, Helfi Kardit mengobrol panjang lebar dan menarik sejumlah kesimpulan. Kesan pertama, bintang sinetron Cinta Karena Cinta ini punya kemampuan bicara yang baik, ekspresif dan saat diajak berdiskusi, punya persektif cerdas.
“Visi gue tentang film ini, apa yang gue hendak sampaikan, dia menangkap dengan baik. Dia bisa menerjemahkan karakter dokter Giandra. Akhirnya kami klop, bekerja sama, dan dia aktor yang menyenangkan. Sangat berkomitmen dengan pekerjaan,” beri tahu Helfi Kardit.
3. 8 Hari Adegan Bertarung di Tengah Kobaran Api
Salah satu adegan yang menguras fisik dan mental yakni bertarung di luar rumah lalu masuk ke dalam di tengah kobaran api. Adegan ini butuh waktu 8 hari. Aditya Zoni mengeksekusi adegan ini tanpa pemeran pengganti. Itu bikin Helfi Kardit terkagum-kagum.
“Kami butuh api yang real, kami bikin koreografi yang real juga, sedikit lengah bisa bahaya. Aditya Zoni oke dan bisa mengeksekusi dengan baik,” ucap Helfi Kardit. “Adegan berat tapi dia punya perhitungan berdasarkan pengalaman kerja,” ia membeberkan.